Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Perlindungan ini pun mencakup pendidikan yang layak bagi anak-anak dari para pekerjanya.
Hal ini ia sampaikan ketika bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono di Jalan U Thant, Kuala Lumpur pada Minggu (19/12/2022).
Baca Juga: Gubernur Khofifah Ingatkan Masyarakat untuk Jaga Diri dari Ancaman Radikalisme Hingga Pornografi
Pada pertemuan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur siap memberikan dukungan berupa kebutuhan para tenaga pendidik di sanggar pendidikan Malaysia.
Khofifah pun akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Jawa Timur untuk mengirim beberapa mahasiswanya ke Malaysia saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
"Terkait anggaran operasionalnya akan kita koordinasikan apakah memungkinkan dibantu oleh Baznas atau menggunakan APBD," ujar Gubernur Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa program tersebut perlu ditelaah dengan baik bila pada akhirnya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurut Khofifah, pengembangan keterampilan untuk para siswa pun terbilang penting demi tak menghilangkan budaya para perantau di Malaysia.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Dorong Alumni Unair Jadi Ujung Tombak Game Changer
"Ketika mereka lulus dan harus mencari pekerjaan di Malaysia akan memiliki kompetensi yang memadahi. Begitu juga terkait budaya Indonesia yang tidak boleh hilang dari setiap generasi kita meski hidup di negeri rantau," tuturnya.
Tak hanya terkait pendidikan, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa program misi dagang antarnegara yang diusungnya dalam kunjungan ke Kuala Lumpur ini diharapkan mampu mendongkrak neraca ekspor Jatim ke Malaysia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
