Menu


PSI Dapat Kursi di Istana, Begini Sepak Terjang Raja Juli Antoni yang Jadi Wamen ATR/BPN

PSI Dapat Kursi di Istana, Begini Sepak Terjang Raja Juli Antoni yang Jadi Wamen ATR/BPN

Kredit Foto: Instagram/@rajaantoni

Konten Jatim, Jakarta -

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni baru saja dilantik menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Rabu, (15/06/2022).

Dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengantikan Wamen ATR/BPN Surya Tjandra.

Pria kelahiran Pekanbaru, Riau pada 13 Juli 1977 ini memulai sepak terjangnya di dunia politik sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). 

Raja Juli Antoni juga sempat dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Putra asli Sumatera ini, sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Saat itu, untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Hanya saja peruntungannya belum baik di legislatif.

Prisip patang menyerah tercermin dari dirinya, terbukti dengan kalahnya di legislatif, di kemudian mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. 

Baca Juga: Profil Zulkifli Hasan, Calon Menteri Baru yang Diisukan Jadi The Next Menteri Perdagangan

Tetapi dia akhirnya mengundurkan diri dengan alasan ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal PSI yang kala itu baru didirikan.

Partai ini pulalah yang kemudian membesarkan nama di dunia politik Tanah Air, hingga pada Pilpres 2019, Raja Juli Antoni masuk tim sukses Jokowi-Ma'ruf. 

Saat itu, Raja Juli sedang menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. sementara kini dia menjabat Sekretaris Dewan Pembina PSI.

Prestasinya di dunia politik tak terlepas dari pendidikannya, Raja Juli meraih gelar sarjana pertamanya dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001. 

Baca Juga: Profil Buya Syafii Maarif yang Meninggal Dunia pada Usia 86 Tahun

Tak sampai di situ, dia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.

Berbekal beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010 dia melanjutkan pendidikannya.

Raja Juli meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia, hingga dia berhasil mendapatkan gelar Ph.D. []

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO