Belakangan ini tengah viral video dari budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun.
Terpantau sudah ada beberapa politisi dan pegiat media sosial yang ikut melempar sorotan terhadap budayawan tersebut.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli menjadi yang pertama yang mengungkit soal ceramah Cak Nun.
"Jika ada kekurangan di Jokowi, tidak sampai layak dihina seperti Firaun. Jika ada kelebihan Emha Ainun Najib nggak sampai level Nabi Musa dan Sabrang seperti Nabi Harun," ucap Gun Romli.
"Hanya kesombongan dan ketakaburan yang mengatakan itu. Cak Nun sedang meninggikan Jokowi dan merendahkan dirinya sendiri," sambungnya.
Baca Juga: Video 'Jokowi Bak Firaun' Viral, Cak Nun Sebut Dirinya 'Menikmati Penderitaan': Sudah Terlanjur
Tidak hanya Guntur Romli, Zulfan Lindan juga menyoroti ucapan Cak Nun tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Cak Nun tersebut asal-asalan dan sudah di luar batas kewajaran, dan menduga jika perkataan tersebut merupakan 'pesanan' dari suatu kelompok.
"Jadi penghinaan terhadap Presiden Jokowi yang dikatakan Firaun itu sudah di luar batas kewajaran," ujar Zulfan Lindan seperti dikutip Suara.com, jaringan Konten Jatim, melalui tayangan kanal YouTube Kanal Anak Bangsa pada Selasa (17/1/2023).
"Emha Ainun Nadjib jadi ngawur, memprovokasi jemaah, dan kelihatan sekali ada pesanan dari kelompok-kelompok tertentu untuk mendegradasi sosok seorang Presiden Jokowi," sambungnya.
Selain Guntur Romli dan Zulfan Lindan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun tak tinggal diam soal ceramah Jokowi bak Firaun.
Ia menyindir balik dengan mempertanyakan apakah Cak Nun adalah Nabi Musa AS.
Ali Ngabalin mengatakan siapa pun boleh saja menilai presiden, termasuk Cak Nun, namun Ali menegaskan bahwa Presiden Jokowi tetap baik di mata masyarakat.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO