Menu


Apa Itu Puasa Nazar? Begini Ketentuan dan Niatnya

Apa Itu Puasa Nazar? Begini Ketentuan dan Niatnya

Kredit Foto: Nahdlatul Ulama

Konten Jatim, Jakarta -

Nazar diketahui sebagai janji yang diucapkan tentang melaksanakan ibadah yang sunnah jika suatu hal tercapai. Jadi, hal sunnah yang dinazarkan menjadi wajib bagi yang mengucapkannya. Namun, bagaimana dengan puasa nazar?

Selengkapnya, menurut para ulama fiqih seperti disebut Nahdlatul Ulama (NU), nazar diartikan sebagai kesanggupan untuk melaksanakan ibadah yang bukan wajib, baik secara mutlak ataupun dikaitkan dengan sesuatu, secara istilah (Mushthafa Sa’id al-Khan, Al-Fiqhu al-Manhajî, juz 3, h. 21).

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Firaun Adalah Manusia Paling Zalim

Jadi, seperti namanya, puasa nazar ialah puasa wajib selain puasa Ramadan. Pasalnya, puasa ini janji dilakukan oleh seseorang yang bernazar akan berpuasa. Jadi, ia wajib menunaikan puasa tersebut.

Ketentuan Puasa Nazar

Puasa yang bisa dinazari memang hanya puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, puasa Dawud, puasa Ayyamul Bidh setiap tanggal 13, 13, dan 15 Hijirah, dan puasa sunnah lainnya.

Namun, puasa-puasa tersebut berubah status hukumnya menjadi puasa wajib jika dinazarkan.

Sebagai contoh, seseorang yang tengah melalui ujian sekolah bernazar seperti berikut, “Saya bernazar, jika lulus ujian, akan melakukan puasa Dawud selama satu bulan.” Seperti ucapannya, ia harus memenuhi janjinya di kemudian hari setelah lulus ujian. Pasalnya, puasa Dawud yang satu itu telah menjadi wajib baginya.

Baca Juga: Deretan Ulah Fir’aun dalam Al-Qur’an, Samakah dengan Jokowi seperti Disebut Cak Nun?

Menariknya, puasa makruh pun juga bisa dilakukan sebagai nazar. Misalnya, seseorang berjanji melakukan puasa sepanjang tahun yang merupakan puasa makruh, jika ia mendapatkan bonus dalam upah pekerjaannya. 

Tampilkan Semua Halaman