Amien Rais mengungkap kekhawatirannya jika Cak Nun dilaporkan ke polisi karena polemik 'Jokowi dan Firaun'. Ia menilai bahwa pelaporan itu bisa menyebabkan rakyat tak berani menyampaikan pendapat di muka umum.
"Cak Nun membicarakan Firaun dan kawan-kawan serta membandingkannya dengan fulan dan kawan-kawan. Ya kita ambil saja pesan moralnya," kata Amien Rais dikutip dari YouTube-nya, Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: Heboh Cak Nun Menyamakan Jokowi dengan Firaun, Amien Rais: Ambil Pesan Moralnya
"Ada baiknya tidak usah dilaporkan ke polisi. Kalau sedikit-sedikit masalah di laporan ke polisi, saya khawatir nanti rakyat tidak berani lagi mengekspresikan pendapatnya, gara-gara sudah bungkam ketakutan," terangnya.
Amien menambahkan, kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran moral. Ia pun menyarankan Jokowi agar mendengarkan aspirasi rakyat meski dalam bentuk hujatan.
"Jika ada yang menghujat kita dengarkan. Begitu pula jika ada yang bersimpati kita, juga dengarkan," ujar Mantan Ketua Umum PAN.
Dalam momen yang sama, Amien Rais juga menjelaskan beberapa ciri kekuasaan Firaun. Pertama, Firaun kerap menindas rakyatnya dengan menerapkan peraturan yang keji, seperti membunuh bayi laki-laki yang baru lahir di depan ibu kandungnya.
Firaun juga disebut membangun kesatuan elit untuk mempertahankan kekuasaannya yang zalim dan biadab. Amien menyebut Firaun sebagai elit politik, Qorun sebagai elit ekonomi, sementara Haman menjadi elit teknokratik.
Baca Juga: Bahas Orde Kekuasaan Firaun, Amien Rais: Jadi Pelajaran Moral Bagi Penguasa
"Qorun berasal dari Bani Israil seperti halnya Musa tetapi bisa menjadi makhluk yang paling kaya di zamannya," ungkap Amien Rais.
"Sementara Haman pernah disuruh Firaun membangun menara setinggi mungkin supaya Firaun dapat memanjat menara itu untuk melihat apakah ada Tuhan di langit," sambungnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
