Pegiat media sosial Eko Kuntadhi ikut pasang badan membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut terseret dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Jokowi disalahkan pendukung Anies Baswedan karena pernah memberi KTP dan bentuk RT RW kepada warga Tanah Merah jauh sebelum Anies mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Eko Kuntadhi menilai, Jokowi hanya memfasilitasi warga dengan Kartu Tanpa Penduduk (KTP). Menurutnya, KTP merupakan aset terpenting agar mereka bisa mendapatkan hak sebagai warga negara Indonesia.
"Mereka yang nggak punya KTP akibatnya hak-hak mereka sebagai warga negara gak bisa jalan. Enggak ada hak untuk Pemilu atau mendapatkan Bansos," katanya, dilansir dari kanal YouTube 2045 TV, Selasa (7/3/2023).
"Kalau mereka nggak punya KTP, itu problem yang serius. KTP adalah hak dasar warga negara. Sebab dengan itu, hak-hak sebagai warga negara secara administratif bisa dimintakan atau bisa didapatkan," lanjutnya.
Pegiat medsos ini kemudian blak-blakan menyebut kontrak politik Anies dan Jokowi dengan warga Tanah Merah sangatlah berbeda. KTP yang dikeluarkan Jokowi bukan berarti memberikan kepemilikan lahan kepada warga.
"IMB itu adalah pengakuan negara untuk masyarakat bisa mendirikan bangunan. Sementara KTP adalah pengakuan bahwa mereka adalah warga negara. Ini jauh beda. Tidak ada KTP itu sebagai bukti bahwa tanah di situ sah," ujar Eko Kuntadhi.
"Menurut gua cara berpikir ini aneh, KTP dengan IMB amat sangat jauh berbeda. Justru dengan adanya persetujuan Izin Mendirikan Bangunan, di situ ada jelas-jelas pelanggaran."
Salah satu pendukung Anies yang menyeret nama Jokowi adalah Eks Dewan Komisaris PT Pembangun Jaya Ancol, Geisz Chalifah. Dia menilai, IMB itu dikeluarkan Anies karena adanya kebijakan Jokowi yang memberikan KTP kepada warga.
“Pertama, Jokowi memberi KTP dan bentuk RT RW di kampung tsb. Kedua, Anies memberi IMB kawasan agar warga disitu mendapat pelayanan kebutuhan dasar. Air bersih dan listrik,” cuitan Geisz dalam akun Twitternya, Selasa (7/3/2023).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
